Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic, mengakui begitu emosional waktu sukses menaklukkan Persebaya Surabaya. Team Pesut Etam dapat mengambil point penuh dengan menang 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (13/10/2018).
Perasaan emosional yang disebut Dejan ialah fakta Persebaya adalah bekas club yang sempat dibelanya. Sewaktu jadi pemain, Persebaya adalah club Indonesia pertama yang dibelanya.
“Persebaya menguasai kami. Puji Tuhan, kami bisa tiga point. Persebaya main bagus, saya tidak katakan buruk. Mereka memberikan permasalahan sama di Samarinda dahulu,” tutur Dejan.
“Saya melakukan laga dikit berat sebab ada emosi. Saya menjadi pelatih Borneo, dahulu sempat main di sini. Tetapi, saya profesional mesti memberikan optimal untuk team saya saat ini,” paparnya.
Narasi kebersamaan Dejan Antonic dengan Persebaya memang termasuk sangatlah manis. Menjadi satu diantara pemain asing pertama Bajul Ijo, ia mendapatkan sambutan meriah dari Bonek, supporter Persebaya, waktu pertama kali hadir ke Surabaya pada 1995.
Waktu itu, Bonek begitu ingin tahu dengan kedatangan pemain asing yang akan membela team kebanggaannya. Dejan Antonic mendapatkan sambutan bak selebritas dari Bonek demikian datang di Bandara Juanda, Surabaya.
Karena itu, Antonic meluangkan untuk menegur Bonek waktu berkunjung ke Stadion GBT. Baginya, hal tersebut adalah satu diantara langkah untuk dapat masih berkomunikasi dengan supporter yang dikaguminya itu.
Sekarang, semua ingatan itu tinggal jadi masa lalu Dejan Antonic. Ia mengharap club yang begitu berjasa untuk karirnya di Indonesia dapat selekasnya bangun dari kemerosotan.
“Mudah-mudahan sukses untuk Persebaya, untuk kota, serta team yang saya sayangi. Kami semua mesti memberikan semangat besar untuk Persebaya. Di sini beberapa pemain muda bagus serta ini positif,” kata pelatih berumur 49 tahun itu.
“Menang, kalah, atau imbang itu biasa dalam sepak bola. Karena itu, mesti berikan semangat sebab tentu berat sekali. Terima kasih untuk semua. Kelak, tentu bertemu kembali,” ujarnya akhiri perbincangan.
