Hubungan buruk antara Manchester United dengan Inter Milan yang tercipta dari beberapa transfer gagal sebelumnya diyakini bisa menyulitkan kepindahan Romelu Lukaku pada musim panas ini. Inter Milan saat ini diduga sedang berusaha untuk dapat merayu Manchester United, agar mereka mau menurunkan harga jual Lukaku.
Saat ini, direktur olahraga Inter, Piero Ausilio disebut sudah berada di Inggris untuk bernegosiasi dengan MU. MU meminta sekitar 80 juta euro untuk Lukaku, harga yang cukup tinggi.
Inter tidak punya dana belanja sebesar itu. Keberadaan Ausilio di Inggris mungkin untuk merayu pihak MU menerima beberapa skema pembelian. Bisa dengan peminjaman dan cicilan beberapa tahun.
Sayangnya, Inter hanya bisa berharap pada kebaikan MU. Beberapa tahun lalu, Inter pernah menolak mentah-mentah ketika MU mencoba merayu Ivan Perisic. Kini posisinya dibalik, MU memegang kendali, Inter berusaha merayu. Analis Sky Sports, Kaveh Solhekol meyakini sejarah buruk itu semakin menyulitkan langkah Inter, bukan hanya harga mahal Lukaku.
“Ada semacam sejarah buruk di antara dua klub. Dua tahun lalu, Manchester United sungguh ingin mendatangkan Ivan Perisic dari Inter Milan,” buka Solhekol.
“Mereka menyodorkan 45 juta euro, tetapi Inter hanya mau 50 juta euro dan menolak menjual hanya untuk kerugian 5 juta euro, dan saya kira beberapa orang di MU masih mengingat bagaimana mereka diperlakukan.” lanjutnya.
Mogok Latihan
Saga transfer Lukaku ini kian rumit karena Romelu Lukaku absen dari sesi latihan pramusim Manchester United. Menurut Manchester Evening News bahwa penyerang asal Belgia tersebut menepi untuk sementara karena mengalami ‘sedikit masalah’.
Biar begitu, Lukaku diyakini tidak menepi karena masalah cedera. Sebab, laporan Kristof Terrerur dari media asal Belgia, Het Laatste Nieuws, mengklaim bahwa mantan penggawa Everton itu terlihat di gym dan berlatih seorang diri.
Bagaimanapun, hanya Ole Gunnar Solskjaer yang memahami bagaimana nasib Lukaku. Sejak awal, Lukaku ingin pergi karena tidak mendapatkan kesempatan bermain di skuad utama. Yang artinya, jika musim depan Solskjaer tidak menjanjikan kesempatan, kepergian Lukaku mungkin tidak bisa dihindari lagi.
