Taruhan EURO 2016 – Manajer juara Liga Utama Inggris, Claudio Ranieri mengatakan tentang awal sulit dalam kariernya hampir membuatnya berhenti dari mengurus tim. Ranieri memastikan gelar divisi pertama pertama kali untuk dirinya musim ini setelah kampanye luar biasa Leicester City menyaksikan mereka bergelar juara liga Inggris. Namun warga Italia itu mengakui hampir putus asa di awal kariernya setelah periode karier yang sulit bersama klub amatir Vigor Lamezia dan Puteolana.
“Awalnya di Puteolana selanjunya Lamezia, saya berada di puncak liga tanpa kalah dari setiap pertandingan namun kemudian ada hal aneh yang tidak saya suka, saya tak ingin mengatakan apakah hal tersebut- dan saya berkata: ‘Bye bye, saya akan balik.’ Dan saya berlalu pergi, “Ucap Raieri.
“Tahun kedua dimulai dengan hal yang lebih kurang sama. Saya mengarahkan tim kecil [Puteolana] di Serie C tanpa pemain: Saya mengarungi satu pertandingan dengan 10 orang pemain, jika saya masih ingat lagi, bukannya 11.
“Tapi sesuatu yang aneh terjadi dan mereka memecat saya. Dan saya mengatakan: ‘Ini bukan pekerjaan saya, saya menyukai lapangan, saya menyukai sepak bola, tapi terlalu banyak politik dan saya bukan seorang yang pandai berpolitik. Saya seorang yang jujur.’ Jadi saya berkata: ‘Ini bukan tugas saya.’
“Kemudian mereka terus memecat dua orang manajer berikutnya. Dan mereka juga mengganti pemilik. Dan pemilik itu memanggil saya untuk mengakhiri musim.
Ranieri tiba di Leicester pada musim panas 2015 setelah periode layanan mengecewakan di Yunani, di mana ia dipecat sebagai manajer tim nasional menyusul kekalahan di kandang sendiri ke Faroe Islands.
Namun manajer berusia 64 tahun ini mengakui titik mengecewakan dalam karier manajemennya adalah ketika mengambilalih tugas di Valencia untuk kali kedua pada tahun 2004, klub yang baru dinobatkan sebagai juara La Liga dan pemenang Piala UEFA di bawah asuhan Rafael Benitez.
“Saya mengatakan kepada pemilik dan direktur olahraga: ‘Ini akan jadi musim yang sulit karena musim lalu kita mencapai sesuatu yang di luar kemungkinan.’ Tim telah memenangkan liga di Spanyol dan Piala UEFA di bawah asuhan Benitez, dan sekarang ia akan menjadi musim yang sangat sulit.